ULASAN BUKU SERIAL ANAK NUSANTARA (Tere Liye)


SERIAL ANAK NUSANTARA (Tere Liye)


Dari puluhan buku Tere Liye,serial buku ini adalah mahkotanya.

Saya akan memulainya dari Si Anak Spesial. Saya mau sedikit cerita awalnya saya kira Si Anak Spesial yaitu Burlian adalah anak pertama Mamak Nurmas ternyata bukan, lo. Burlian anak ke-3 dari empat bersaudara. Hanya saja dulu buku yang pertama terbit di Serial Anak Mamak adalah buku Burlian (2019). Setelah Burlian adalah Pukat (2010) Si Anak Pintar anak ke-2, kemudian Eliana (2011) Si Anak Pemberani anak pertama dan terakhir barulah Amelia (2013) Si Anak Kuat anak ke-4. Beruntunglah ada seorang teman bookstagram yang beri tahu saya soal urutan baca Serial Anak Mamak atau yang sekarang menjadi Serial Anak Nusantara katanya supaya tidak kena spoiler karena ini serial yang sedikit masih ada kaitannya antara satu judul dengan judul lainnya.



1. Si Anak Spesial 




Judul buku: Si Anak Spesial
Nama penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 329 Halaman
Tahun terbit: Cetakan IV, Agustus 2019


Book description:


Kenapa Bapak dan Mamak sejak kecil selalu bilang,
"Kau spesial, Burlian". Itu cara terbaik bagi
Bapak dan Mamak untuk menumbuhkan
percaya diri dan keyakinan yang
menjadi pegangan penting
setiap kali aku terbentur masalah, 
kau selalu spesial.
***

Buku ini tentang burlian, si anak keras kepala
yang memiliki masa kecil sangat spesial.
Kelak dia akan mengelilingi dunia,
menyaksikan betapa luasnya
dunia dibanding
kampung halamannya.


Ulasan:


Si Anak Spesial namanya Burlian, anaknya Mamak yang ke-3 dari empat bersaudara. Cerita ini pada jaman Piala Dunia sepak bola waktu itu Argentina menjadi tuan rumah. Menonton pertandingan dengan televisi hitam-putih 14 inci mereknya National. Diawali dengan cerita dari Mamak tentang Burlian mulai dari semasa dalam kandungan.

Burlian suka sekali bertanya, banyak yang ingin dia ketahui, cerdik dan pantang menyerah optimis sekali untuk gapai cita-citanya. Tapi kalau sudah merajuk bikin hati Bapak dan Mamak jadi was-was.

Burlian anak yang sopan, pandai memanjat, berlari, gemar membaca, banyak bertanya, baik hati, dia memang berbeda, hatinya sungguh spesial.

Burlian mempunyai salah satu teman yang hampir putus sekolah, susah payah membujuknya agar kembali sekolah karena sangat tanggung sudah kelas 6 SD. Sekolah dibawah bangunan yang sibuk ingin dirobohkan yang jauh sekali dari mana-mana, kecuali hutan, sungai, lembah dan bukit Barisan. Mengharukan sekali persahabatan Burlian dengan kawan-kawan disekolahnya. Bahkan sampai dihadapkan dengan kematian beberapa temannya.

Selain itu Burlian dan teman-temannya juga mempunyai guru kesayangan bernama Pak Bin, dua puluh lima tahun bertahan bukan guru PNS hanya guru honorer yang hanya dibayar dari sumbangan murid.


Quote favorit:


"Pak Bin bilang sekolah bukan hanya tempat belajar menulis dan membaca. Sekolah juga tempat belajar banyak hal. Dengan sekolah akan banyak kesempatan yang datang, masa depan yang lebih baik, kesenangan, keriangan. Jangan pernah berhenti percaya tentang itu." - Burlian (Hal.147)



2. Si Anak Pintar





Judul buku: Si Anak Pintar
Nama penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 345 Halaman
Tahun terbit: Cetakan IV, Agustus 2019


Book description:


"Kau bukan Pukat anak yang pintar...
kau lebih dari itu,
kau Pukat si anak yang genius."
***

Buku ini tentanf Pukat, si anak paling pintar
dalam keluarga. Masa kecilnya dipenuhi
petualangan seru dan kejadian kocak—serta
jangan lupakan pertengkaran dengan kakak dan 
adik-adiknya. Tapi apakah dia mampu menjawab
teka-teki hebat itu, apakah hartabkarun paling
berharga di kampung mereka?


Ulasan: 


Si Anak Pintar namanya Pukat, anaknya Mamak yang ke-2 dari empat bersaudara. Pukat menjadi sudut pandang orang pertama pada cerita ini. Pada awal bab cerita ini dihebohkan dengan tingkah lucu adiknya saat di dalam kereta yang bernama Burlian. Burlian yang menurut bapaknya selalu saja banyak bertanya, sampai dia malas berpikir sendiri. Berbeda dengan Pukat selalu pandai mencari jawaban. Tidak sedikit-sedikit bertanya, atau malah menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

Dipertengahan cerita dihebohkan dengan tingkah lucu kepolosan teman-teman Pukat. Sukses membuat saya tertawa geli cekikikan.

Pukat memang anak pintar, tetapi bukan berarti apa yang dia lakukan selalu benar. Dia juga sering melakukan kesalahan. Kemudian dia pernah bertengkar dengan kawan sebangkunya dan dia juga pernah membantah perintah Mamaknya. Dari kesalahan yang dia perbuat, dia menerima banyak nasihat dari orang disekelilingnya. Tidak hanya dari Bapak dan Mamak, tetapi juga dari Pak Bin guru di sekolah, Nek Kiba guru mengaji dan Wak Yati. Sejatinya, seluruh kisah masa kecil Pukat adalah tentang teka-teki Wak Yati, apakah harta karun paling berharga di kampung mereka?


Quote favorit:


"Dalam banyak hal, sebuah pertanyaan yang tepat jauh lebih penting dibandingkan sebuah jawaban yang sempurna. Pertanyaan akan memicu penemuan hebat, pemikiran masyhur, bahkan sebuah permulaan yang agung. Tetapi jawaban, sebaliknya, terkadang dengan sebuah jawaban yang baik, secara tidak sengaja kita menutup pintu untuk berkembang lebih jauh, menemukan lebih lanjut. Jawaban terkadang malah mengakhiri sebuah petualangan seru. Jagoannya berhenti, pulang, menghabiskan masa tuanya dengan santai." -Wak Yati (Hlm. 223)



3. Si Anak Pemberani





Judul buku: Si Anak Pemberani
Nama penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 420 Halaman
Tahun terbit: Cetakan III, Agustus 2019


Book description:


"Aku Eliana, si anak prmberani,
anak sulung Bapak dan Mamak
yang akan menjadi pembela
kebenaran dan keadilan.
Berdiri paling gagah,
paling depan."
***

Buku ini tentang Eliana, si anak pemberani yang
membela tanah, sungai hutan, dan lembah
kampungnya. Saat kerakusan dunia datang,
Eliana bersama teman karibnya bahu-membahu
melakukan perlawanan.


Ulasan:


Eliana sebagai sudut pandang orang pertama pada cerita ini. Eliana benci dilahirkan sebagai anak sulung lebih sering diomeli Mamak dibandingkan adik-adiknya. Tanpa Eli sadari Mamak sangat sayang kepadanya. Mamak berharap banyak pada Eli agar menjadi teladan yang baik bagi adik-adiknya.

"Sayangnya, kita tidak bisa memilihnya siapa yang akan menjadi mamak kita, bapak kita. Semua sudah digariskan demikian. Suka tidak suka."- Bapak (Hlm. 279)

Eliana sama seperti kedua adik laki-lakinya, juga pernah bertengkar dengan teman sekolahnya. Bapak menasehati Eli agar menjadi teman yang bermanfaat jangan sampai kebencian kepada seseorang membuatnya berlaku tidak adil kepada orang tersebut.

Cerita ini juga membahas tentang di mana pun, di bidang apa pun, perempuan bisa terlibat dan melakukan segala hal sebaik laki-laki. Tidak boleh saling meremehkan, ada yang perlu diingat bahwa laki-laki adalah imam, pemimpin bagi perempuan dan ada pekerjaan hebat yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki paling perkasa, paling berkuasa sedunia, menjadi seorang ibu.


Quote favorit:


"Oi, suatu saat kau akan mengerti kalimat ini. Jangan pernah bersedih ketika orang-orang menilai hidup kita rendah. Jangan pernah bersedih, karena sejatinya kemuliaan tidak pernah tertukar. Boleh jadi orang-orang yang menghina itulah yang lebih hina. Sebaliknya, orang-orang yang dihinalah yang lebih mulia. Kalian tidak harus selalu membalas penghinaan dengan penghinaan, bukan? Bahkan, cara terbaik menanggapi olok-olok adalah dengan biasa-biasa saja. Tidak perlu marah. Tidak perlu membalas."- Bapak (Hlm.29)





Judul buku: Si Anak Kuat
Nama penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 393 Halaman
Tahun terbit: Cetakan III, Agustus 2019


Book description:


"Kau anak paling kuat di keluarga ini, Amel.
Itu benar sekali. Bukan kuat secara fisik,
tapi kuat dari dalam. Kau adalah
anak yang paling teguh hatinya,
paling kokoh dengan
pemahaman baik."
***

Buku ini tentang Amelia, kisah anak yang
memiliki mimpi-mimpi hebat untuk
kampung tercintanya.


Ulasan:


Si Anak Kuat namanya Amelia, anak bungsu alias bontot dari empat bersaudara. Amelia bukan kuat fisiknya atau kuat badannya. Amelia jelas paling kokoh dan teguh dalam memahami hal-hal baik dibanding anak-anak lain.

Diceritakan dari sudut padang orang pertama yaitu Amelia sendiri. Terasa seperti sedang menyimak keluh kesahnya Amelia yang sering kesal karena terlahir sebagai anak bungsu, belum lagi kakak-kakaknya Burlian dan Pukat sering menyebutnya si penjaga rumah. Menyaksikan Amelia hampir setiap hari bertengkar dengan kak Eliana dan menantikan hasil jerih payah Amelia untuk mewujudkan mimpi hebatnya untuk kampung tercintanya.

Kisah Amelia ini mengingtakan kembali pengorbanan dan kasih sayang seorang kakak. Kepedulian terhadap sekitar dan belajar meluruskan kesalah pahaman. Selain itu juga mengajarkan untuk menanamkan sikap sabar dan pantang menyerah karena hidup kadang di atas, kadang di bawah.


Quotes favorit:


"Tidak ada orang yang begitu cerewet, sering mengingatkan, kalau dia tidak sayang. Justru ketika orang lain memutuskan mendiamkan, maka itulah dia sudah tidak peduli lagi, tidak sayang lagi."- Bapak (Hlm. 57)



5. Si Anak Cahaya





Judul buku: Si Anak Kuat
Nama penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 417 Halaman
Tahun terbit: Cetakan I, Desember 2018


Book description:


"Nama kau Nurmas, itu nama yang indah sekali.
Nur itu cahaya, mas atau emas itu
logam mulia yang berharga. Aku harap,
suatu saat cahaya dan kemuliaan kau
akan menyatu, berkilau."
***

Buku ini tentang Nurmaa, si amak cahaya yang memiliki
petualangan masa kecil yang penuh keceriaan
dan menakjubkan. Apa yang sebenarnya 
dilakukan oleh Nurmas hingga penduduk
seluruh kampung selalu mengingat
kejadian yang membuatnya resmi
dipanggil si anak cahaya?


Ulasan:


"Cerita ini terjadi saat usia Republik Indonesia masih belia.... Ceritaku ini tahun 1950-an. Ketika murid-murid Sekolah Rakyat belajar tanpa seragam, ke sekolah mengenakan baju yang dipakai sehari-hari, kaki telanjang tanpa sepatu, sabak dan grip menjadi alat tulis di kelas. Cerita tentang mengarungi dan mendaki keterbatasan. Satu dua dengan semangat dan ketekunan. Tiga empat dengan kegigihan dan kejujuran. Lima enam dengan keberanian dan ketulusan. Pada akhirnya, yang ingin kusampaikan pada kalian, berapapun dalam dan terjal keterbatasan yang harus diatasi, pastikan yang ketujuh adalah keceriaan." (Hlm.1)

Si Anak Cahaya adalah Nurmas. Nur itu cahaya, mas atau emas itu logam mulia yang berharga.

Cerita ini terjadi saat usia Republik Indonesia masih belia, baru saja merdeka, tahun 1950-an. Nurmas salah satu murid Sekolah Rakyat yang setiap harinya berangkat ke sekolah memakai pakaian sehari-hari, kaki telanjang tanpa sepatu juga membawa sabak dan grip.

Cerita ini seutuhnya diceritakan langsung oleh Nurmas sebagai sudut pandang orang pertama. Cerita Nurmas bersama dengan keluarganya, sahabat-sahabatnya dan orang-orang disekitarnya yaitu tetangganya.

Ada beberapa bab dibagian percakapan antara Nurmas dengan sahabat-sahabatnya, dan antara Nurmas dengan tetangga-tetangganya membuat saya ketawa cekikikan. Karena lucu. Beruntung sekali Nurmas punya sahabat dan tetangga yang sering saling tolong-menolong. Meski terkadang ada sedikit pertengkaran dan perdebatan.

"Yang aku tahu persis, bila dua teman sedang marahan, salah paham, jika besok lusa mereka berbaikan, mereka akan menjadi semakin dekat dan saling memahami. Itu selalu spesial. Selalu menyenangkan melihat persahabatan sejati." (Hlm. 184)

Kamu yang membaca cerita ini akan dikejutkan oleh tokoh bernama Badrun.
"Oi, Nung, besok lusa kalau kau menikah dengan badrun, lantas punya anak, anak kau pastilah ada yang pintar." (Hlm. 306)

Nurmas yang pemberani, pintar, jujur dan kuat tidak heran jika dia pada akhirnya melahirkan empat anak yang memiliki tabiat baiknya.


Quote favorit:


"Oi, hanya ada dua alasan yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk pergi. Pertama karena rasa cinta yang sedemikian besar, kedua karena rasa benci yang juga sedemikian besar. " (Hlm. 110)





Judul buku: Si Anak Badai
Nama penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 318 Halaman
Tahun terbit: Cetakan I, Agustus 2019


Book description:


Badai kembali membungkus kampung
kami. Kali ini aku mendongak, menatap
jutaan tetes air hujan dengan riang.
Inilah kami si Anak Badai.
Tekad kami sebesar badai.
Tidak pernah kenal kata menyerah,
***

Buku ini tentang si Anak Badai 
yang tumbuh ditemani suara aliran sungai,
riak permukaan muara, dan deru ombak lautan.
Si Anak Badai yang penuh tekad dan keberanian
mempertahankan apa yang menjadi milik mereka,
hari-hari penuh keceriaan
dan petualangan seru.


Ulasan:


Si Anak Badai adalah bagian dari Serial Anak Nusantara kisah yang terpisah dari keempat anak Mamak dan bukan Bapaknya anak-anak dari Mamak Nurmas.

Zaenal sebagai sudut pandang orang pertama dicerita ini mempunyai tiga orang sahabat yaitu ada Ode si tukang ngebos, ada Malim si tukang celoteh, dan ada Awang yang jago berenang dan sersan (serius tapi santai). Usia mereka sebelas-dua belas tahun, kelas enam.

Kegiatan rutin mereka setiap Minggu sore atau setiap tanggal merah libur sekolah adalah menunggu kapal dari laut ke arah hulu atau sebaliknya. Kalau yang lewat kapal penumpang mereka akan berenang di samping kapal, melambaikan tangan ke arah penumpang di atasnya, menunggu mereka melemparkan uang logam ke bawah. Kemudian mereka berebut mengambill uang itu.

Berlatarkan cerita dengan rumah warga yang berada di atas air yaitu Kampung Manowa.

Ada hal yang mengharukan dari kisah persahabatan mereka berempat dan ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi di Kampung Manowa.


Quotes favorit:


"Oi, tidak baik menyesali apa yang telah diputuskan. Sekali layar berkembang, pantang surut ke belakang. Lagi pula sudah kewajiban kita ikut membantu satu sama lain." (Hlm. 132)

"Seorang teman tidak akan meninggalkan temannya sendirian. Kalian paham?" (Hlm. 191)


_____

Ya, itulah sedikit ulasan serial Anak Nusantara dari saya.
Yang paling saya suka adalah Si Anak Pemberani.
Karena Eliana seorang kakak yang jadi panutan banget buat adik-adiknya, sungguh luar biasa rasa sayangnya tak tertandingi ke adiknya terutama ke Amelia yang awalnya sangat membenci Eliana. Eliana benar-benar pemberani hingga menjadi andalan teman-temannya dan berani melawan tindak kejahatan. Ceritanya ini juga membahas tentang kesetaraan gender.


Happy reading all :)

0 Comments